Terpanggil untuk Melayani

31 Maret 2011

Dibenarkan karena Iman.

Pdt Hans T. 

Roma 3:21-26

Orang berdosa dinyatakan benar........ Kenyataan yang melampaui akal/logika manusia. Rasul paulus menjelaskan hal kebenaran ini dalam Roma 3:21-26. "Tetapi sekarang ... dst.  Paulus dalam pimpinan Roh Kudus ingin menyatakan; Sekarang telah dimulai zaman Eskatologis dimana kekuasaan dosa telah berakhir. Zaman Eskatologis adalah situasi yang baru yang berakar dalam kematian dan kebangkitan Kristus ( Roma 5: 9-11). Zaman Eskatologis ini sekaligus suatu periode Historis dimana karya Keselamatan Allah tidak dapat dihalangi oleh kuasa Iblis, itulah kebenaran Allah yang menjadi nyata didalam kehidupan setiap orang yang menerima Kematian dan kebangkitan Kristus dengan Iman (Roma 3:22).
Sangat menarik bahwa Paulus tidak mempertentangkan dua periode dalam sejarah Keselamatan, sebaliknya Paulus menyatakan bahwa apa yang terjadi  "dalam Kristus sekarang" telah disaksikan dalam Kitab Taurat  dan Kitab Para Nabi (dahulu), tetapi Taurat hanya mempunyai arti keselamatan sejauh membawa manusia kepada Iman, bukan sebagai sarana keselamatan itu sendiri (Roma 3:20). Dengan demikian kekhususan Pembenaran sekarang di ungkapkan dengan "karena iman (di dalam) Yesus Kristus" dan ditambahkan "bagi semua orang percaya" - Secara eksplisit Paulus tidak berbicara tentang "Pembenaran" tetapi "kebenaran Allah" karena iman (dalam) Yesus Kristus.

"Kebenaran Allah" itu ditunjukkan dengan "membenarkan orang yang percaya (dalam) Yesus Kristus". Unsur Kristologis ini menjadi mutlak karena di dalamnya terdapat konfrontasi antara manusia berdosa dengan Allah di dalam Kristus. 
Iman itu bukan semata sikap subyektif, melainkan tanggapan manusia berdosa terhadap Karya Keselamatan Allah di dalam Kristus, maka Iman itu mengikat manusia pada pribadi Yesus Kristus khususnya kematian dan kebangkitan-Nya. 

Dalam ayat 25 dengan gamblang Paulus menjelaskan bahwa "Yesus ditentukan Allah menjadi Jalan Pendamaian karena iman dalam darah-Nya" artinya dalam kematian-Nya Kristus menjadi jalan pendamaian, pertemuan antara Allah dan manusia. Karena iman, manusia ikut dalam karya Pendamaian itu, karena di persatukan dengan Kristus dalam iman, maka Allah mendamaikan manusia dengan diri-Nya dalam Kristus. Peristiwa keselamatan yang terlaksana dalam kematian dan kebangkitan Kristus menjadi keselamatan bagi manusia yang beriman sebagai miliknya yang pasti.

catatan :
Kata 'HILASTERION' (Jalan Pendamaian) dipakai dalam Septuaginta dengan arti "Tutup Peti Perjanjian" (Ibrani: Kapporet). Itu merupakan " tempat pertemuan Allah dengan umat-Nya" (Keluaran 25:22; Bilangan 7:89; I Tawarikh 28:11). Pada "hari perdamaian" Imam Besar memerciki tutup itu dengan darah binatang untuk menebus dosa umat dan dosanya sendiri.


Sekarang Kristus di perciki dengan Darah-Nya sendiri (Epesus 1:7) menjadi tempat pertemuan Allah dengan umat-Nya ( II Korintus 5:18-19).
Ditempat pertemuan itu (Hilasterion), manusia berdosa dibenarkan, dikuduskan, diampuni,  didamaikan dengan Allah karena iman. Itulah anugerah yang jauh melampaui akal manusia yang terbatas ! Amin...
posted by Beta at 14.11

18 Januari 2011

YANG TERBAIK DAN BERNILAI KEKEKALAN

Pdt Hans T.

Lukas 21:1-4

Para seniman, olahragawan cendekiawan dan banyak orang lain yang telah melakukan hal-hal besar (prestasi) dalam bidangnya telah mendapat penghargaan dan pujian dalam hidup mereka.

Dalam sejarah gereja, ada banyak orang Kristen baik kaum awam maupun hamba-hamba Tuhan yang telah mengukir nama mereka menjadi terkenal untuk pelayanan yang dilakukan sebagai persembahan bagi keselamatan manusia!

Perempuan Kanaan, merampas hati Yesus dan membuat Dia harus memuji iman perempuan itu ( Matius 15:28), dia manusia biasa. Saat itu, Yesus sengaja membawa murid-murid-Nya ke Bait Allah. Dia mengambil tempat tepat didepan “ Peti Persembahan”. Yesus sangat serius memperhatikan setiap orang yang member persembahan di tempat yang sudah di sediakan. Dalam kehidupan bergereja dimana saja, bila ada orang yang memberi persembahan dalam jumlah besar, maka dia akan mendapat pujian, bahkan tidak jarang pujian yang berlebihan. Murid-murid pasti setuju apabila Yesus memuji “persembahan besar” yang diberikan oleh orang kaya. Tetapi mereka terkejut ketika Yesus mempunyai penilaian yang berbeda. Kata-Nya : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.” (Lukas 21:3). Tentu murid-murid-Nya terheran-heran dan bertanya dalam hati mereka, mengapa pujian Tuhan dialamatkan kepada janda miskin ini, sementara dalam pengamatan mereka, ada persembahan dalam jumlah yang jauh lebih besar yang diberikan oleh orang-orang kaya.

Apakah Yesus tidak keliru? Karena biasanya yang memberi banyak, yang harus mendapat pujian! Rupanya perbedaan “pola pikir” yang berdampak pada “penilaian” yang berbeda antara Yesus dan para murid. Memilki hidup dengan pola pikir yang salah sering membawa akibat serius dalam kehidupan didunia yang sarat dengan dosa ini.

Karena tahu apa yang ada dalam pikiran dan hati para murid, maka sebelum mereka lebih jauh terjebak dalam pola pikir yang salah, Yesus segera memberi alasan mengapa Dia harus memuji janda miskin itu. “Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya." (Lukas 21:4). Inilah pola pikir Tuhan, pola pikir kerangka “kekekalan

Tuhan Yesus sedang mengajar para murid dengan contoh kongkrit bahwa janda yang miskin harta ini memiliki kekayaan yang tidak ternilai dan itulah yang dia persembahkan kepada Allah yang dia kenal, yang dia kasihi, yang dia percayai. Janda itu memberi dengan hatinya, tidak dengan pikirannya dan dihadapan Anak Allah, itulah persembahan yang berstandar tinggi, bukan persembahan biasa yang diberikan oleh orang-orang kaya itu. Hati janda itu telah menjadi milik Allah bukan miliknya lagi.

Barangkali kita bertanya, setelah semua yang dia berikan, besok bagaimana dengan hidupnya? Karena toh kita membutuhkan uang untuk hidup! Akar persoalan besar dalam dunia dewasa ini!

Pola pikir dan sikap janda miskin itu membuat Yesus terpesona! Luar biasa…. Memberi dengan hati, memberi dengan total, memberi yang terbaik karena KASIH kepada TUHAN merupakan kebenaran yang benar dan bernilai kekal. Ini pelajaran penting bagi para murid walaupun sulit untuk dimengerti dengan logika yang terbatas ( logika tanpa pimpinan Roh Kudus). Pada saatnya nanti murid-murid akan mengerti apa arti persembahan yang “bernilai Kekal” ketika SANG GURU mempersembahkan NYAWA-NYA bagi keselamatan umat manusia sebagai persembahan yang Kudus dan berkenanaan kepada ALLAH karena CINTA. Baik janda miskin maupun Anak Allah, masing-masing telah mempersembahkan kepada Bapa, persembahan yang terbaik yang bernilai kekal karena Cinta. Itulah sebabnya mengapa janda miskin itu dan juga Tuhan Yesus, masing-masing mendapat pujian pada porsi masing-masing yang pada akhirnya semua persembahan itu memuliakan Allah dan menyenangkan hati-Nya.

Kalau Dia telah memberikan yang terbaik, yang bernilai kekal kepada kita, salahkah kalau Diapun meminta yang terbaik yang bermakna kekal dari umat-Nya? Haleluya!

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Romans 12:1)

Memberi dengan hati (Cinta) akan membuat Allah terpesona karena hal itu mempunyai nilai dalam kekekalan. Jangan kurang dari itu! Tuhan Yesus memberkati!.

posted by Beta at 18.23

15 Maret 2010

Seorang Sahabat Telah Mendahului

    Kurang lebih satu tahun yang lalu saya bersua dengan Almarhum Bp Tua Sihotang di rumah sakit Dharmais. Beliau ini adalah satu dari jemaat-jemaat awal dari gereja kami dan selalu setia beribadah setiap minggu, sangat terbeban untuk pembangunan rumah Tuhan. Saya menyalami beliau dengan berkata: “Pak sudah saatnya”. Saya memang sudah lama melihat sesuatu yang terpendam, yang ada pada Bapak Sihotang, terutama sifat kebapaanmya dan ada rasa mau lebih maju lagi didalam Tuhan. Kemudian sambil tersenyum ramah yang mejadi ciri khasnya, diam sebentar, beliau membalas uacapan saya : “Ya saya rasa sudah saatnya untuk aktif dan saya sudah rindu untuk melayani”. Saya menambahkan: “Puji Tuhan amin, ayo pak kita sama-sama melayani Bapak bisa aktif di Kaum Pria kita“. Minggu berikutnya beliau hadir di kebaktian KP hari jumat dan beliau bersaksi tentang adegan singkat di rumah sakit itu.. Ibadah penuh suka cita bagi semua pria yang hadir, dan sejak itu hampir tidak pernah absen, Itulah awal beliau menjadi aktif di Kaum Pria kami, kemudian almarhum menjadi bendahara DKP GSJA 'Keluarga Allah'.


   Suatu saat beliau harus ke Medan Sumatrea Utara untuk urusan keluarga, kami doakan hal itu. Ada saksikan tentang masalah yang dihadapi, dan bagaimana sikap beliau sebagai anak Tuhan? Kami sharing, saatnya menjadi berkat bagi keluarga, dan langkah itu yang beliau ambil, itulah yang terjadi....Menjadi berkat.


   Tanpa menghiraukan kesehatan dan keletihan, beliau balik lagi ke Medan. Sepulangnya jantung terganggu dan kesehatan menurun, sesak napas menyerang. Kata dokter, tidak ada, tidak bisa dioperasi lagi. Semua jemaat berdoa, mujizat terjadi. Semula jantung yang kerjanya tinggal 25 %, kemudian menjadi sehat lebih dari 50 %. Terakhir saya masih berbincang dan beliau mengatakan: ”Saya sudah bisa menyetir mobil bahkan sampai di Bandung tidak sakit lagi”. Luar biasa puji Tuhan


   Rupanya beliau bertekad untuk betul-betul sembuh secara total dan tanpa ragu-ragu beliau menghendaki di operasi kembali walaupun dengan resiko kegagalan yang besar karena pernah menjalani operasi bahkan sampai dua kali sekitar 13 tahun yang lalu. Tuhan menentukan lain, jauh lebih indah bagi almarhum seperti kata rasul Paulus: ”Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Fil 1:21).... hari Sabtu tanggal 6 Maret atau hari minggu sekitar jam 00 beliau dipanggil pulang oleh Bapa Sorgawi setelah menjalani operasi sehari sebelumnya. 13 Tahun sejak operasi jantungnya yang pertama dan kedua, Tuhan memberikan waktu untuk merenung akan kebaikan dan berkat-berkat–Nya, untuk lebih sungguh-sungguh dengan Dia. Itulah yang beliau perlihatkan sejak dengan setia mengikuti program PDM (Purpose Driven Movement), 2 tahun yang lalu yang diselenggarakan oleh jemaat GSJA 'Keluarga Allah' Duren Sawit............


   Kami semua merasa kehilangan namun doa kami : Tuhan memberkati, menolong, menghibur kerabat yang masih tinggal, seorang istri yang cinta Tuhan, 4 orang anak dan menantu dan cucu yang juga cinta Tuhan


Selamat jalan Sahabat ! selamat bertemu dengan Juru Selamatmu, kami menyusul.




Agus S.
* Kesaksian ini sudah mendapat izin keluarga
posted by Beta at 16.01

02 Oktober 2009

YOUTH RETREAT GSJA “KELUARGA ALLAH” Megamendung 2009

Tanggal 23 sampai dengan 25 September yang lalu para pemuda dan remaja dari GSJA "Keluarga Allah"” Duren Sawit Jaktim mengadakan retret mengambil tempat di Megamendung Bogor.

Sekitar 30 muda mudi bersatu hati dan mengikuti serangkaian acara pendewasaan iman Kristen, membangun manusia rohani yang cinta Tuhan, haus dan lapar akan hadiratNya. Belajar sambil berekreasi itulah motonya.

Kembali ke Jakarta pada hari jumat sore dan dengan bersatu hati melanjutkan mempraktekkan apa yang sudah menjadi komitmen dengan mulai berpuasa dan berdoa bersama selama satu minggu ini.

Ketua Dep Kaum Muda Sdr Roy Sahertian dan jajaran Pengurusnya telah mempunyai program tahunan dan inilah salah satu kegiatan yang banyak peminat dari kaum muda remaja.

Materi yang dibahas cukup menarik. Topik-topik populer untuk kaum muda antara lain LSD, bagaimana mengembangkan jadi diri sebagai manusia rohani yang cinta Tuhan menjaga kekudusan sebagai kaum muda, disadurkan secara aktraktif komunikatif, menjadi santapan semua peserta tanpa merasa lelah.

Udara Megamendung yang sejuk segar, akomodasi yang bersih, halaman luas untuk rekreasi, kolam renang disertai makanan yang cukup bergisi sangat menunjang seluruh kegiatan mereka.

Dengan bimbingan dari Gembala Sidang GSJA “Keluarga Allah” komitmen mereka dibaharui kembali. Ada yang tidak bertumbuh, ada yang lambat dalam pertumbuhan, segala hambatan pribadi yang mengakibatkan mereka tidak bertumbuh dan terhambat didalam Tuhan didoakan oleh Gembala Sidang GSJA “Keluarga Allah” ibu Pdt Femmy Budiman STh.

Kita doakan terus anak-anak muda kita yang cinta Tuhan ini dan biarlah mereka mengalami transformasi hadirat Allah untuk menjadi berkat bagi sesama.

Panitia dan Pengurus berterima kasih kepada Gembala Sidang, serta para penyadur makalah yang sudah meluangkan waktu dan memberikan motivasi serta sumbangsih pembekalan ilmu kepada para peserta.

Selamat kepada Dept Kaum Muda & Remaja GSJA”Keluarga Allah” Duren Sawit Jaktim.

Maju terus didalam Tuhan !

Sampai bertemu lagi dalam acara-acara yang lebih spektakuler bulan-bulan kedepan dan tahun depan, dalam skop dan jangkauan yang lebih luas

Tuhan Yesus memberkati (as).

posted by Beta at 16.43

14 September 2009

IJAMBE

Shalom,

Kalimantan Tengah identik dengan suku Dayak. Di sini ada suatu upacara yang sudah ada dari para leluhur suku Dayak Maanyan disebut Ijambe. Diadakan oleh saudara-saudara kita yang beragama Hindu Kaharingan (agama asli Kalimantan). Diyakini bahwa setiap orang yang meninggal dunia harus diantar rohnya ke surga dengan upacara tersebut. Ringkasnya sebagai berikut .

Sewaktu seseorang meninggal dunia, rohnya masih belum sampai di surga mungkin didunia ini, walaupun tubuhnya telah dikubur. Suatu saat tulang belulangnya harus dipindahkan, dikumpulkan pada suatu tempat disimpan di tempat sembahyang (balai Kaharingan). Para anak cucu orang tersebut harus melaksanakan upacara yang sakral ini dengan mengorbankan seekor kerbau oleh pemuka agama (Belian), diiringi oleh lagu-lagu khas gamelan Dayak yang indah. disertai dengan upacara yang cukup banyak menghabiskan biaya, biasanya berlangsung dengan meriah selama sedikitnya 7 hari. Pada puncak acara seekor Kerbau akan dikorbankan. Kerbau tersebut diikatkan pada suatu tiang khusus ditengah lapangan, kemudian dengan dimulai oleh tokoh agama (belian) yang memarang kepala kerbau tersebut, lalu diikuti oleh menombak secara beramai-ramai oleh anggota keluarga. Setelah itu upacara berlangsung dibalai, dilanjutkan dengan membawa tulang belulang para leluhur tersebut ke suatu tempat yang sudah dipersiapkan untuk kemudian dibakar dengan suatu upacara diiringi tangisan dari anak-cucu. Itulah suatu kewajiban para anak cucu untuk menghantar roh leluhur tersebut ke surga. Upacara ini sudah sangat langkah belum tentu kita bisa melihatnya lagi. Terakhir penulis berkesempatan mengikuti upacara ini pada tahun 2005. Ikuti terus petualangan selanjutnya menjangkau jiwa-jiwa dipedalaman (as).
posted by Beta at 18.34

22 Agustus 2009

JANGKAU MEREKA

Selamat datang di blog ini Beta-reachthem.

Ini adalah posting perkenalan dari kami pengelola blog, dan sebagian dari postingan selanjutnya akan berisi cerita-cerita menarik, kesaksian perjalanan untuk menjangkau orang yang memerlukan suatu “Kepastian Tentang Masa Depan”. Banyak orang bahkan boleh dikatakan sebahagian besar manusia tidak pasti akan masa depan mereka. Oleh karena itu adalah suatu tanggung jawab yang mulia dan suci untuk menjangkau mereka yang belum dijangkau memperkenalkan harapan akan masa depan yang pasti bahkan kepastian sesudah kematian.

Kita akan mulai dengan kisah petualangan seorang Hamba Tuhan yang terpanggil secara khusus dan selama hidupnya selalu pergi ketempat-tempat dimana banyak orang tidak mau atau enggan untuk pergi. Tanpa mengenal rasa takut, diancam tenggelam dengan kapal, jatuh dengan pesawat terbang, lapar, kedinginan, meninggalkan keluarga dan kita akan melihat bagaimana Tuhan menolong dalam pelayanannya.

Kisah-kisahnya tentu baik untuk kita yang juga mempunyai beban dan sebagai informasi bahwa ada banyak tugas yang harus dikerjakan.

Selanjutnya selamat bergabung.

posted by Beta at 18.06